Epilepsi

Seorang warga Kanoman, Pleret, Bantul meninggal karena epilepsi yang dideritanya kambuh. Usianya 48 tahun, jenis kelamin laki laki. Menurut saksi, korban BAB sebelum mandi, di pinggir Sungai Opak. Akhirnya jatuh ke sungai karena epilepsinya kambuh dan terseret arus sampai 2 kilometer dari tempat korban jatuh. Menurut narasumber dari Polsek Pleret, visum telah dilakukan dan korban memang meninggal karena penyakit epilepsinya kambuh dan murni kecelakaan. (daruwaskita // saksi : menuk, narasumber : Kapolsek Pleret AKP Aris Sudarto)

Saya, pertama kali dengar kata epilepsi ini di Iklan Layanan Masyarakat (ILM) di TVRI, jaman duluuuuu banget – waktu masih SD. Kalau kata lain dari epilepsi, ayan, Saya sering dengar. Ada yang membuat Saya sedih waktu tahu seseorang menderita epilepsi. Banyak yang mengucilkan, banyak yang menjauhinya… yaaa banyaklah yang memandang negatif penderita epilepsi. Mungkin karena pandangan negatif tadi akhirnya dibuat ILM itu. Ada yang bilang, kalau punya penyakit ini, jangan sampai dekat dengan air. Lhaaaa??? Emang sama kaya campak / pimples? Masa gak pernah mandi? Tapi memang lebih baik selalu ditemani ya, daripada seperti berita yang Anda baca diatas tadi, meski sudah dewasa. Seperti pernah, waktu itu misa pagi di gereja. Tiba tiba ada seorang mbak, pingsan dan kejang kejang. Waduuuu… untung dia pergi ibadah ditemani bapaknya.

Keadaan seperti itu membuat Saya mencoba menempatkan diri jadi keluarga penderita. Mmmmm, jujur, Saya juga akan malu menghadapi situasi seperti itu. Menemani penderita epilepsi, apalagi kalau pas lagi kambuh. Tetapi, Saya tidak boleh terlalu terpaku dengan situasi seperti itu, karena epilepsi bukan penyakit kutukan, bukan penyakit menular dan bisa disembuhkan. Jadi memang harus di-update pengetahuan tentang epilepsi. Mulai dari apa penyebabnya, pengobatannya, P3K-nya dan dampak penyakit ini untuk aspek kehidupan penderitanya.

Jika pernah dengar kalimat, mencegah lebih baik daripada mengobati, bagi Saya kalimat, tak kenal maka tak sayang, bisa juga berlaku untuk epilepsi. Jujur, links ini hanya untuk membagi pengetahuan dari sumbernya, silakan klik di sini dan sini. Tidak ada maksud lain, karena… siapa yang nyangka banyak penderita epilepsi yang bisa meraih sukses. Some of those are inspired me. Isaac Newton, Agatha Christie, Ludwig van Beethoven, Danny Glover etc. Believe it or not, see this site.

12 thoughts on “Epilepsi

  1. wah bahaya tuh…dulu waktu didesa ada seorang remaja SMP lagi boker trus kumat dan meninggal dgn suksesnya akibat tercebur di kali….mengapa kok sukses pasalnya meninggal nya pas bln puasa…kata guru ngaji saia, apabila meninggal pada waktu puasa maka akan mati syahid…hiks…ini sedih apa seneng yah…mungkin bagi yg ditinggal sedih tapi bagi yg meninggal sih seneng2 ajah….btw salam kenal

  2. salam kenal jg yah..
    ternyata dari satu blog bisa kenal blog ya lainnya jg 🙂

    @tambatanhidup.blogspot.com

    waa, mbak eliza berkunjung.
    se;amat datang Suhu.

  3. semua yang terjadi pasti ada sebab akibatnya.
    dari hal itulah, banyak yang harus kita renungi..

    salam kenal.. 🙂

    salam kenal kembali. trimakasih dah mampir.

  4. Innaalillaahi wa innaa ilaihi rooji’uuun.
    Epilepsi itu apa tombak eh to mbak? 🙄 Apakah itu nama orang, mbak Evi? 😀
    Jenenge wae mung dinggo jalaran arep mati, ana ngendi, kapan wae bakale mas Izroil orabakal lali.

    hiii takuuuuttt

  5. Edukasi ttg Epilepsi, bisa dijadiin bahan kampanye capres 🙂

    Biar orang2 bisa tau banyak apa itu epilepsi.

    Oke, saya main bola dulu…

    tuh main bola sama GusKar dan Mas Noe. jauh jauh deh topik ginian jadi materi kampanye.

  6. ketidaktahuan seringkali menghasilkan sikap perilaku yang bodoh…

    ketidaktahuannya orang yang sok tahu tapi gak mau tahu. kasih tempe aja dweh 🙂

  7. penyakit apapun itu, epilepsi, sarap, bahkan hiv/aids sekalipun, kita tetap harus memandangnya dengan bijaksana. merendahkan mereka sama artinya dengan merendahkan martabat kita sendiri.
    ayo, guskar, maen bola lagi… 😛
    good post, jengipee…

    makasih Mas Nu. main bolanya sama Guskar wae yo.

  8. klo ga salah iklan di TVRI itu ada kata2nya : “Adi main bola dulu ya ma..” terus ditutup dng kalimat “epilepsi tidak menular”
    saya ingat salah satu teman yang punya penyakit “ayan” ini, ternyata berprestasi di sekolah

    iya Gus. seperti itu opening dan closing ILMnya. trus malah dijadiin jokes harian.

Leave a reply to morishige Cancel reply